Minggu, 05 Februari 2012

Hal Berbagi dan Menjadi Pengelola

Hallo para agan dan pengunjung blog yang terkasih..

pada thread kali ini, ane akan berbagi sedikit mengenai kerohanian kita....


Pada artikel ini ane akan berbagi, mengenai bagaimana kita bisa menjadi seorang pengelola yang baik....
tanpa basa-basi lagi, bagi yang berminat silahkan simak artikel dibawah ini.

Kekristenan bukanlah sebuah agama yang bebas semau-maunya. Sebagaimana arti dari kata "Agama" berasal dari bahasa sansekerta yaitu "A" ( tidak ) dan gama ( kacau ). Jadi orang beragama berarti "orang yang hidupnya teratur". 

Salah satunya kita harus dapat mengatur harta kita sehingga dari sekian rupiah yang tuhan percayakan, kita dapat memberikan sedekah itu. Itu sebabnya dalam matius 6 : 1-4 Yesus mengajar mengenai sedekah.

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam hal ini, yaitu :

  • Hal pertama yang harus kita sadariaalah bahwa sedekah adalah sebuah kewajiban, dan bukan pilihan. Artinya buakan hanya ketika kita mau atau dalam bahasa sekarang ini sedang mod
  • Yang kedua : ada upah bagi orang yang memberi sedekah. Upah itu bukan dari manusia, tetapi dari Tuhan.
  • Yang ketiga : Tuhan memperhatikan bagaimana kita memberikan persembahan tersebut, bukan hanya jumlahnya, tetapi seberapa besar persembahan itu  melibatkan hati kita. atau seberapa tulusnya kita memberikan persembahan itu.

Dalam injil markus 12:41-44 Yesus memperhatikan bagaimana setiap orang saat itu membawa setiap persembahan. Ternyata dalam pandangan Yesus persembahan itu mewakili diri kita atau menggambarkan seberapa besar prioritas hidup kita. Nafkah adalah prioritas utama dalam hidup seseorang, biasanya itu akan dijaga dan tidak akan dialihkan untuk keperluan orang lain . Tetapi yang perlu kita lakukan adalah, jadikanlah Tuhan menjadi prioritas utama dan bukan keperluan kita.

Dalam 1 Petrus 4:10 kita diingatkan bahwa Tuhan mempercayakan kita sesungguhnya sebagai pengelola / pelayan ( steward ) dari Kasih Karunianya. Diantaranya adalah harta yang Tuhan percayakan. Yang Tuhan inginkan ketika kita dipercayakan akan harta itu adalah melalyani sesama dengan harta tersebut..

Rohani seseorang bukan diukur dari kaya atau miskinnya orang tersebut, tetapi dari bagaimana cara ia mengelola harta yang Tuhan percayakan. Apakah ia mengembalikan milik Tuhan yang 10% dari penghasilannya..?? Apakah ia menyisihkan sebagian hartanya untuk memberi sedekah??

Seseorang disebut kaya bukan diukur dari berapa rupiah yang ia pegang tetapi berapa rupiah yang ia sedekahkan atau ia berikan kepada yang kurang mampu..

sekian artikel kali ini saya bagikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tuhan Memberkati



 tanks for visiting my blog
  hope you are happy visit my blog










2 komentar:

Bos Ringo mengatakan...

Info bagus brur. Nambah Ilmu. Tuhan berkati juga.

nehemia mengatakan...

tengkiu gan...
semoga artikel ini dapat menjadi berkat bagi kita semua gan..
sering2 mampir ke lapak ane gan...

Posting Komentar